Perkembangan kehidupan pribadi

Selasa, 26 April 2011

BAB I
Pendahuluan
A.  Latar belakang
Pernahkah Anda tiba-tiba bertemu dengan seseorang yang sudah berpisah lima enam tahun dengan Anda? Ada yang berubah.... Itu pasti yang ada dalam benak Anda. Entah penampilan fisik, pembawaan dirinya, atau pola pikirnya. Dalam rentang kehidupan manusia, proses perkembangan terjadi. Perkembangan adalah serangkaian proses progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (Hurlock, 1993:2). Manusia selalu dinamis dan semenjak pembuahan sampai ajal selalu terjadi perubahan.Dalam  rentang  kehidupannya,  manusia  melewati  tahap-tahap perkembangan dimana setiap tahap memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus  dikuasai  dan  diselesaikan.  Sebagian  besar  dari  kita  ingin  berusaha menguasai dan menyelesaikannya pada waktu yang tepat . Beberapa orang dapat berhasil, sedangkan yang lain kemungkinan tidak berhasil atau terlalu cepat dari tahap yang seharusnya.

B.  Rumusan masalah
1.     Perkembangan kehidupan pribadi sebagai individu
2.    Perkembangan Kehidupan pribadi Pendidikan dan Karier

BAB II
Perkembangan kehidupan pribadi
A.  Perkembangan Kehidupan Pribadi sebagai Individu
1.      Pengertian Kehidupan Pribadi dan Karakteristiknya
Kehidupan pribadi sukar untuk dirumuskan, ia amat kompleks dan unik. Pada hakikatnya manusia merupakan pribadi yang utuh dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam kedudukannya sebagai makhluk individu, seseorang menyadari bahwa dalam kehidupannya memiliki kebutuhan yang diperuntukkan bagi kepentingan diri pribadi, baik fisik maupun nonfisik. Kebutuhan diri pribadi tersebut meliputi kebutuhan fisik dan kebutuhan sosio-psikologis. Dalam pertumbuhan fisiknya, manusia memerlukan kekuatan dan daya tahan tubuh serta perlindungan keamanan fisiknya. Kondisi fisik amat penting dalam perkembangan dan pembentukan pribadi seseorang.
Kehidupan pribadi seseorang individu merupakan kehidupan yang utuh dan lengkap dan memiliki cirri khusus dan unik. Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek, antara lain aspek emosional, sosial psikologis dan sosial budaya, dan kemampuan intelektual yang terpadu secara integrative dengan factor lingkungan kehidupan. Pada awal kehidupannya dalam rangka menuju pola kehidupan pribadi yang lebih mantap, seorang individu berupaya untuk mampu mandiri, dalam arti mampu mengurus diri sendiri sampai dengan mengatur dan memenuhi kebutuhan serta tugasnya sehari-hari. Untuk itu diperlukan penguasaan situasi untuk menghadapi berbagai rangsangan yang dapat mengganggu kestabilan pribadinya.
Kekhususan kehidupan pribadi bermakna bahwa segala kebutuhan dirinya memerlukan pemenuhan dan terkait dengan masalah-masalah yang tidak dapat disamakan dengan individu yang lain. Oleh karenanya, setiap pribadi akan dengan sendirinya menampakkan cirri yang khas yang berbeda dengan pribadi yang lain. Di samping itu, dalam kehidupan ini diperlukan keserasian antara kebutuhan fisik dan nonfisiknya. Kebutuhan fisik tiap orang perlu pemenuhan, misalnya seseorang perlu bernapas dengan lega, perlu makan enak dan cukup, perlu kenikamatan, dan perlu keamanan. Berkaitan dengan aspek sosio-psikologis, setiap pribadi membutuhkan kemampuan untuk menguasai sikap dan emosinya serta sarana komunikasi untuk bersosialisasi. Hal itu semua akan tampak secara utuh dan lengkap dalam bentuk perilaku dan perbuatan yang mantap. Dengan demikian, masalah kehidupan pribadi merupakan bentuk integrasi antara factor fisik, sosial budaya, dan factor psikologis. Di samping itu, seorang individu juga membutuhkan pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya, baik dari keluarganya sendiri maupun dari luar keluarganya. Tiap orang mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi menyangkut perkembangan berbagai aspek, yang akan ditunjukan dalam perilaku. Perilaku seseorang yang menggambarkan perpaduan berbagai aspek itu terbentuk di dala lingkungan. Sebagaimana diketahui, lingkungan tempat anak berkembang sangat kompleks.
Seseorang individu, pertama tumbuh dan berkembang di lingkungan keluarga. Sesuai dengan tugas keluarga dalam melaksanakan misinya sebagai penyelenggara pendidikan yang bertanggung jawab, mengutamakan pembentukan pribadi anak. Dengan demikian, faktor utama yang mempengaruhi perkembangan pribadi anak adalah kehidupan keluarga beserta berbagai aspeknya. Seperti telah diuraikan di bagian terdahulu, perkembangan anak yang menyangkut perkembangan psikofisis dipengaruhi oleh : status sosial ekonomi, fisafat hidup keluarga, dan pola hidup keluarga seperti kedisiplinan, kepedulian terhadap kesehatan, dan ketertiban termasuk ketertiban menjalankan ajaran agama.
Bahwa perkembangan kehidupan seseorang ditentukan pula oleh faktor keturunan dan lingkungan aliran nativisme menyatakan bahwa seorang individu akan menjadi ”orang” sebagaimana adanya yang telah ditentukan oleh kemampuan an sifatnya yang dibawa sejak ia dilahirkan. Sedangkan aliran empirisme mengatakan sebaliknya bahwa seorang akan menjadi ”manusia” seperti yang dikehendakioleh lingkungan. Kedua aliran itu menggambarkan bahwa faktor bakat dan pengaruh lingkungan sama-sama mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadinya. Pengaruh-pengaruh itu akan terpadu bersama-sama saling memberi andil ”menjadikan manusia sebagai manusia”. Aliran yang mengakui bahwa kedua aliran itu secara terpadu memberikan pengaruh terhadap kehidupan seseorang adalah aliran konvergensi. Proses pendidikan Indonesia menganut aliran ini, seperti dinyatakan oleh Ki Hadjar Dewantara yaitu ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
3.      Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
Lingkungan kehidupan sosial budaya yang mempengaruhi perkembangan pribadi seseorang amatlah kompleks dan heterogen. Baik lingkungan alami maupun lingkungan yang diciptakan untuk maksud pembentukan pribadi anak-anak dan remaja, masing-masing memiliki ciri yang berbeda-beda. Oleh karena itu, secara singkat dapat dikatakan bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda pula sesuai dengan lingkungan di mana mereka dibesarkan.
Dua orang anak yang dibesarkan di dalam satu keluarga akan menunjukkan sifat pribadi yang berbeda, karena hal itu ditentukan oleh bagaimana mereka masing-masing berinteraksi dan mengintegrasikan dirinya dengan lingkungannya.
4.      Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
Kehidupan merupakan rangkaian yang berkesinambungan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Keadaan kehidupan sekarang dipengaruhi oleh keadaan sebelumnya dan keadaan yang akan datang banyak ditentukan oleh keadaan kehidupan saat ini. Dengan demikian, tingkah laku seseorang juga dipengaruhi oleh hasil proses perkembangan kehidupan sebelumnya dan dalam perjalanannya berintegrasi dengan kejadian-kejadian saat sekarang.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa jika sejak awal perkembangan kehidupan pribadi terbentuk secara terpadu dan harmonis, maka dapat diharapkan tingkah laku yang merupakan pengejawantahan berbagai aspek pribadi itu akan baik. Kehidupan pribadi yang mantap memungkinkan seorang anak akan berperilaku mantap, yaitu : mampu menghadapi dan memecahkan berbagai permasalahan dengan pengendalian emosi secara matang, tertib, disiplin, dan penuh tanggung jawab.


5.    Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi
Kehidupan pribadi yang merupakan rangkaian proses pertumbuhan dan perkembangan, perlu dipersiapkan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan pembiasaan dalam hal :
  1. Hidup sehat dan teratur serta pemanfaatan waktu secara baik. Pengenalan dan pemahaman nilai dan moral yang berlaku di dalam kehidupan perlu ditanamkan secara benar.
  2. Mengerjakan tugas dan pekerjaan praktis sehari-hari secar amandiri dengan penuh tanggung jawab.
  3. Hidup bermasyarakat dengan melakukan pergaulan dengan sesama, terutama dengan teman sebaya. Menunjukkan gaya dan pola kehidupan yang baik sesuai dengan kultur yang baik dan dianut oleh masyarakat.
  4. Cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi. Menunjukkan dan melatih cara merespon berbagai masalah yang dihadapi.
  5. Mengikuti aturan kehidupan keluarga dengan penuh tanggung jawab dan disiplin.
  6. Melakukan peran dan tanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga. Di dalam keluarga perlu dikembangkan sikap menghargai orang lain dan keteladanan.
Di samping perlu diciptakan suasana keteladanan oleh pihak-pihak yang berwewenang, seperti orang tua di dalam keluarga, guru di sekolah, dan tokoh masyarakat dalam kehidupan sosial. Dalam suasana ini yang perlu ditonjolkan antara lain adalah sifat sportif dan kejujuran, berjuang keras dengan berpegang pada prispi yang maton (dapat dipercaya)
B.  Perkembangan Kehidupan Pendidikan dan Karier.
Sekolah menyediakan pelajaran dasar yang belum bermakna sebagai pembekalan anak – anak untuk siap bekerja dan belum terarah kepemberian keterampilan tertentu untuk terjun ke dunia kerja di dalam masyarakat.

Sikap remaja terhadap pendidikan sekolah banyak diwarnai oleh karakteristik guru yang mengajarnya. Guru yang baik itu adalah guru yang akrab dengan siswanya dan menolong siswa dalam hal pelajaran. Dalam hal ini guru memberikan bimbingan dan menilai atas dasar objektivitas yang tidak disertai faktor emosional. Sekolah bermaksud untuk mampu memberikan kepada para peserta didik “apa yang sesuaidengan kebutuhannya dan keadaannya”.

Pencapaian tingkat pendidikan dipengaruhi oleh tingkat kecerdasan atau IQ. Dalam kenyataannya IQ setiap orang berbeda-beda, hal itu berpengaruh terhadap pola kehidupannya di dalam bidang pendidikan. Kehidupan pendidikan merupakan bagian awal dari kehidupan karier, maka perbedaan kehidupan pendidikan tersebut konsekuensinya akan membawa perbedaan individual di dalam kehidupan kariernya.

Orang tua perlu memahami kemajuan pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah dan di luar keluarga karena dengan norma dan ketentuan yang tidak terlalu jauh berbeda antara rumah, sekolah, dan masyarakat dapat dicapai. Proses pemilihan kerja sebenarnya telah berlangsung sejak dini, di saat anak menetapkan pilihan sekolah. Remaja telah berkemampuan untuk menarik keputusan, sekalipun dasar pertimbangan yang digunakan belum cukup luas, terutama yang berkaitan dengan pandangan masa depan yang belum mantap.Oleh karena itu mereka masih memerlukan arahan atau bimbingan orang tua atau pembimbing. Faktor yang digunakan untuk menentukan pilihan pekerjaan antara lain :
1. minat dan kemampuan
2. jenis kelamin
3. latar belakang orang tua
4. kondisi sosial ekonomi
5. jenis pekerjaan itu sendiri

Secara psikologis remaja telah cukup mampu untuk memikul tanggung jawab dan hidup mandiri dalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi tidak semua remaja siap menghadapi kondisi masyarakat yang terus berkembang sehingga mereka belum memiliki konsep kehidupan masa depan. Hal ini akan berakibat mereka akan tampak tidak memiliki pendirian dan mengalami kesulitan memilih jenis pekerjaan serta tergantung kepada kelompok.

1 komentar:

  1. Unknown mengatakan...:

    saran saya supaya pendidikan dan karier dalam perkembangan kehidupan dipisahkan penjelasannya dan di perjelas agar yang mencari materinya cepat dia dapatkan agar blog anda suka di bacanya

Posting Komentar